Cabai Bonita IPB, Inovasi Produktif Tahan Lama Setara Hibrida

CABAI rawit merah diperkenalkan IPB University dengan nama cabai Bonita IPB. Cabai rawit merah Bonita IPB adalah varietas nonhibrida tetapi mempunyai produktivitas setara hibrida. Cabai rawit Bonita ini memiliki beragam keunggulan.

Prof. M. Syukur, yang memimpin riset pemuliaan cabai Bonita IPB, menyebutkan bahwa pengembangan varietas cabai rawit unggul Bonita IPB telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan tujuan meningkatkan produktivitas.

“Bonita IPB memiliki produktivitas antara 13–15 ton per hektare dan bisa mencapai hingga 20 ton per hektare, atau setara dengan 1,1 kilogram tiap tanaman,” jelas Prof M. Syukur dalam kesempatan acara launching hasil penelitian unggulan IPB Batch 8 di Kampus IPB Dramaga, Bogor pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Syukur bertutur, cabai rawit Bonita ini dapat menghasilkan sekitar 325 buah per tanaman dan dapat mulai dipanen pada 85–90 hari setelah ditanam. Dari segi rasa, cabai ini memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi, dengan kandungan capsaicin sekitar 50.000–75.000 SHU.

Cabai rawit Bonita IPB berasal dari persilangan cabai rawit IPB C295 sebagai tetua betina, yang dikenal dengan ukuran buah yang panjang dan kemampuannya beradaptasi di berbagai ketinggian.

Sementara itu, tetua jantan berasal dari cabai rawit IPB C285, yang dikenal dengan produktivitas buah yang tinggi.

“Persilangan keduanya menghasilkan cabai rawit Bonita IPB berdaya hasil tinggi melalui peningkatan jumlah buah dan beradaptasi baik di dataran rendah hingga tinggi,” terangnya.

Sebagai salah satu komoditas hortikultura unggul di Indonesia, cabai rawit merah Capsicum frutescens L. sering menjadi perhatian nasional karena fluktuasi harga yang tinggi.

Harganya bahkan bisa mencapai Rp200.000 per kilogram, hal ini disebabkan oleh lebih dari 60 persen konsumsi cabai dalam bentuk segar.

Karena cabai segar harus selalu tersedia dalam keadaan segar dan tidak dapat disimpan lama, manajemen budidaya yang efektif dan teknologi yang canggih sangat penting.

Salah satu komponen teknologi budidaya yang penting adalah varietas unggul, seperti yang dijelaskan oleh Syukur.

Berdasarkan pengalaman petani cabai di Temanggung, cabai Bonita IPB dianggap relatif tahan terhadap virus keriting. Meskipun terinfeksi virus tersebut, Bonita IPB masih mampu menghasilkan buah dengan baik.

Pada tahun 2021, cabai Bonita IPB secara resmi dikenalkan melalui Surat Keputusan (SK) Pelepasan Varietas dengan Nomor 343/Kpts/SR.130/D/IV/2021.

Produksi benih dan pemasaran Bonita IPB bekerjasama dengan CV Jogja Horti Lestari, PT Botani Seed, dan CV Benih Dramaga. Benih Bonita IPB saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia melalui platform e-commerce.

Tim pemuliaan cabai rawit Bonita IPB adalah para peneliti yang dipimpin oleh Prof. M. Syukur terdiri dari Prof. Sobir, Dr. Awang Maharijaya, Dr. Arya Widura Ritonga, Undang, S.P., M.Si., Sulassih, S.P., M.Si., MR Alfarabi Istiqlal, S.P., M.Si., dan Abdul Hakim, SP, M.Si.

Mereka adalah dosen dan peneliti di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University, serta di Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB University. *

Tinggalkan Komentar