Yusep Jalaludin

Penjaga Almamater, Bertumbuh Sukses di Lahan Perkotaan

MENDAPAT sindiran dari salah seorang pemain besar ritel sayuran, tidak membuat semangat Yusep Jalaludin melemah. Ia justru terpacu bangkit dan membuktikan penilaian pengusaha itu salah.

“Ada sindiran kepada saya bahwa tidak banyak alumni IPB University yang bergerak di bidang ritel sayuran sehat," ujar Yusep bertutur.

Yusep adalah lulusan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB University pada 2017 yang justru sukses membangun usaha budidaya sayuran sehat.

“Sebagai penjaga nama almamater, saya merasa tersinggung dan tersadarkan. Karenanya sejak Maret 2017, ketika saya masa tingkat akhir di IPB University, saya mengajak rekan sesama alumni, mas Adhe Putra untuk berjuang di usaha agribisnis hidroponik ini serta mengajak dua rekan lainnya,” ceritanya.

Berkat ketekunannya, Yusep Jalaludin sukses memiliki usaha budidaya sayuran dengan teknologi hidroponik berkonsep pertanian kota dan memanfaatkan lahan sempit dengan nama City Farm.

Meskipun terbilang baru tetapi usahanya terus bertubuh dan memperlihatkan hasil yang menjanjikan dengan omset yang mencapai puluhan juta per bulan.

Kini usaha yang berada di Bukit Cimanggu City Blok G1 Kota Bogor ini mampu memasarkan berbagai produk sayuran hidroponik yang sehat dan bergizi. Produk utamanya adalah sayuran hidroponik berupa berbagai macam jenis selada.

Tak hanya itu, ia juga menyediakan produk mini instalasi hidroponik rumahan, pelatihan hidroponik, bahan dan media hidroponik, produk salad dan jus sayuran hidroponik.

Usahanya bisa bertumbuh sukses dengan memasarkan produknya ke ritel supermarket, ke berbagai kafe dan toko-toko sayuran di Bogor. Ia juga mengembangkan sayuran hidroponik pada konsumen yang berniat datang dan panen langsung di City Farm.

Yusep memang pekerja keras yang penuh semangat. Ia mempunyai target agar City Farm dapat berproduksi dengan prima, kemudian mengembangkan petani plasma, hingga mimpi besarnya membuat toko supermarket ritel modern.

Sejak mahasiswa, Jusef juga termasuk mahasiwa yang selalu berusaha mandiri dalam memulai usaha.

“Saat masih kuliah, saya harus mandiri cari uang sendiri. Salah satunya dulu saya sering jual buah ke para dosen dan civitas IPB lainnya,” ungkapnya.

Lulusan terbaik Fakultas Pertanian 2017 ini mengungkapkan bahwa ilmu serta pengalaman yang didapat semasa kuliah memiliki peran penting dalam membentuk jiwa pejuang dan wirausahanya.

Ini karena, saat belajar di IPB University ia dihadapkan dengan berbagai persoalan mulai dari tugas kuliah, juga bagaimana caranya agar bisa mengembangkan kapasitas kepemimpinan berorganisasi.

“Ilmu yang paling berdampak pada jurusan saya sendiri misalnya materi tentang unsur hara tanah, ilmu budidaya tanaman, selain itu juga ilmu berjejaring dengan alumni-alumni IPB University yang telah sukses. Waktu itu saya dapatkan di Sabisa Farm IPB,” ujarnya.

Alumni yang pernah aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan ini menambahkan bahwa masa kuliah membentuk pola pikir dan kapasitas diri. Yang paling utama adalah jiwa dan pola pikirnya terlatih di IPB University. *

Tinggalkan Komentar