Sriyanto

Menghadapi Tantangan Global, Perkuat Sistem Karantina Indonesia

Dalam dunia yang semakin terhubung, ancaman terhadap kesehatan hewan dan keberlanjutan sektor pertanian menjadi tantangan yang tak bisa diabaikan. Drh. Sriyanto, MSi, PhD, seorang ahli karantina hewan dengan pengalaman lebih dari dua dekade, telah menjadi salah satu garda terdepan dalam memperkuat sistem karantina Indonesia.

Drh. Sriyanto, MSi, PhD, yang lahir di Klaten pada 15 Agustus 1970, memiliki perjalanan karier yang menginspirasi dalam bidang karantina hewan dan pengembangan biosekuriti di Indonesia. Ia terus berkontribusi signifikan dalam memperkuat sistem karantina khususnya di Badan Karantina Indonesia (Barantin).

Sriyanto menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1995, meraih gelar Dokter Hewan. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S2 di IPB dan mendapatkan gelar Magister Sains Veteriner pada tahun 2003. Tidak puas dengan pencapaiannya, ia melanjutkan studi doktoral di Universitas Putra Malaysia dan memperoleh gelar PhD di bidang Veterinary Medicine pada tahun 2011.

Sriyanto memulai kariernya di Badan Karantina Pertanian pada tahun 2005. Dalam waktu singkat, ia menunjukkan kualitas kepemimpinannya, memegang berbagai posisi penting seperti Kepala Subbidang Pengembangan Informasi pada 2005 hingga 2007. Pada periode 2011 hingga 2013, ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Subbidang Hewan Impor di Sekretariat Badan Karantina Pertanian.

Karirnya semakin bersinar ketika ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Bidang Karantina Hewan di Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok pada 2013 hingga 2017. Posisi ini memberinya kesempatan untuk lebih banyak terlibat dalam standar dan prosedur karantina hewan yang ketat. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Bidang Produk Hewan, Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, di Jakarta pada 2017 hingga 2018.

Pada 2018, Sriyanto diangkat sebagai Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Jakarta, sebuah posisi yang semakin mengasah keahlian dan pengetahuannya dalam mengelola kebijakan karantina hewan yang efektif. Hingga kini, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Karantina Hewan di Badan Karantina Indonesia, di mana ia terus berperan penting dalam pengembangan dan penguatan sistem karantina nasional.

Sriyanto tidak hanya berfokus pada regulasi dan standar karantina hewan, tetapi juga terlibat aktif dalam kerjasama internasional. Salah satunya adalah kolaborasi dengan Food and Agricultural Organization (FAO), yang menghasilkan berbagai rekomendasi kebijakan yang memperkuat biosekuriti Indonesia. Sebagai salah satu pencapaian penting, panduan pelaksanaan dekontaminasi yang ia bantu kembangkan telah menjadi pedoman standar karantina di seluruh unit pelaksana teknis.

Selain itu, Sriyanto juga turut berperan dalam harmonisasi pengujian laboratorium untuk penyakit Bovine Virus Diarrhea (BVD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dilaksanakan di Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBUSKHIT). Melalui berbagai upaya ini, ia terus memastikan agar prosedur karantina hewan di Indonesia selalu memenuhi standar internasional yang tinggi.

Sebagai seorang pemimpin, Sriyanto selalu menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan, regulasi, dan standar yang diterapkan dalam setiap unit pelaksana karantina. Ia percaya bahwa pengelolaan risiko dan tindakan karantina yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan hewan Indonesia.

Melalui dedikasi dan kepemimpinannya, Drh. Sriyanto, MSi, PhD, telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam memperkuat karantina hewan di Indonesia. Keahliannya dalam bidang karantina hewan menjadikannya sosok yang patut dijadikan inspirasi dalam upaya membangun sistem karantina yang lebih baik untuk masa depan.

 

Tinggalkan Komentar