Konseptor di Balik Layar Perbankan
Rahma Novianti Hardi (D22) memang bukan nama yang gegap gempita di dunia perbankan Indonesia. Kiprahnya seolah senyap, diam sebagaimana emas. Meski begitu, langkahnya yang efisien dan strategis juga cara pandangannya di dunia keuangan selalu diperhitungkan.
Alumni IPB University yang memperoleh gelar sarjana di Fakultas Peternakan tahun 1989 ini mengawali kariernya di PT Bank Lippo Tbk dari tahun 1990 sampai dengan 1996 dengan jabatan sebagai Operation Staff, International Banking Group.
Wanita yang dikenal dengan panggilan Novianti ini kemudian bergabung dengan PT USI – IBM, lokal partner perusahaan Amerika Serikat IBM yang memproduksi dan menjual perangkat keras komputer, dari tahun 1996 sampai dengan 1999 di bidang Banking and Financial Services.
Ia kembali ke dunia perbankan pada tahun 1999 dan bergabung ke Citibank National Association (Citibank NA). Pada bank yang kini dikenal dengan nama Citibank Indonesia itu Novianti memegang posisi di bagian Global Transaction and Service, Global Corporate & Investment sampai dengan tahun 2010.
Saat itu, perbankan tengah gencar menggarap bisnis pengelolaan dana perusahaan alias cash management. Termasuk Citibank. Di 2010, bank asal Amerika Serikat (AS) ini menargetkan bisa menggandeng 50 sekolah untuk layanan bisnis tersebut.
Wanita yang lahir di Solok, 1 November 1967 ini diposisikan sebagai Treasury and Trade Solutions Director Citibank Indonesia.
Di tahap awal, Citibank menggandeng sekolah swasta internasional di Jakarta. Dalam kerjasama ini, semua biaya pendidikan siswa diintegrasikan dalam sistem pembayaran Citibank, dari pembayaran sekolah hingga pajak.
"Lebih efisien dan mudah," ujar Novianti Hardi,
Kecermatan Novianti melihat peluang kerjasama itu patut diakui. Potensi dana dari kerjasama ini jelas tak sedikit. Novianti melihat bisnis cash management menyumbang 30% pendapatan Citibank. "Tahun ini kami menargetkan bisa tumbuh 10% hingga 15%," kata Novianti.
Tak hanya itu, issue pengamanan jaringan perbankan juga menjadi perhatian bagi Novianti Hardi. Ia mengatakan keamanan merupakan salah satu yang dikhawatirkan para pelaku perbankan.
Namun Bank Indonesia serta pihak bank telah bekerja sama untuk meyakinkan konsumen mengenai hal itu.
“Setiap transaksi elektronik, kekhawatiran teknologi tersebut akan dibajak tentu saja ada. Teknologi bukan sesuatu yang aman 100%. Namun, kami pastikan bahwa setiap transaksi akan ada SOP serta pengawasan detail untuk menjaga keamanan,” katanya.
Ia menambahkan pihaknya menggunakan CitiDirect Online Banking yang menggunakan sistem keamanan yang juga diawasi oleh Pentagon.
Menurut Novianti, kekhawatiran masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi online pada dasarnya berkaitan dengan budaya. “Dari dulu kan kita punya kebiasaan tanda tangan. Sepertinya keren kalau kita corat-coret kertas. Tapi transaksi seperti ini kan makan waktu. Namun tampaknya masyarakat terbiasa dengan proses ini. Jadi ini menjadi tugas kami untuk menyosialisasikan efisiensi dari transaksi online,” kata Novianti.
Kiprahnya di dunia perbankan dilanjutkan ke ke PT Bank Mandiri Tbk pada tahun 2010 hingga tahun 2013. Rahma dipercaya di Corporate Transaction Banking Sales Group lalu menjadi Senior Vice President di Bank Mandiri.
Sekalipun karirnya melonjak, ia tak pernah lupa pada almamater yang membesarkannya. Ia tetap memiliki perhatian dan komitmen pada dunia pendidikan di Indonesia.
Karenanya, pada 2012 ia sempat melakukan penandatanganan dan penyerahan beasiswa kepada mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University selaku Senior Vice Presiden Bank Mandiri kepada Ernan Rustiadi, yang saat itu merupakan Dekan Fakultas Pertanian IPB University.
Novianti Hardi mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Bank Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Negara, dengan melaksanakan program bantuan kepada masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
“Besar harapan kami, bantuan yang kami berikan ini dapat memberikan nilai tambah dalam bidang pendidikan, khususnya bagi IPB University,” ujar Novianti, yang masuk mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian IPB University tahun 1985.
Novianti juga sering berkiprah mendorong kewirausahaan dan pengelolaan keuangan di berbagai kesempatan. Salah satunya mengisi seminar Inspirasi Wirausaha: Dunia Tanpa Batas di Hotel Sheraton, Surabaya pada 2012. Bank Mandiri mendukung wirausahawan perempuan dengan tawaran berbagai paket pembiayaan yang kompetitif.
Kiprahnya semakin diperhitungkan. Novianti kemudian bergabung di Deutsche Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Global Transaction Banking - Trade Finance dan Corporates Cash Management Corporates (TFCMC) Head tahun 2013 hingga 2015.
Deutsche Bank menunjuk Rahma Novita Hardi untuk memperkuat manajemennya dalam pertumbuhan bisnis di negara-negara ASEAN. Novita bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan keseluruhan strategi bisnis TF/CMC di Indonesia.
Novianti Hardi yang berperan sebagai Head of TF/CMC di Indonesia berbasis di Jakarta dan bertanggungjawab untuk melaporkan langkahnya ke Kaushik Shaparia, Asia Pasifik Kepala TF/CMC regional, dan lokal Kepala Global Perbankan Transaksi ? Indonesia.
Novianti dinilai layak karena memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman di industri perbankan, dalam berbagai peran yang tersebar, manajemen proyek, solusi keuangan dan sekuritas untuk UKM, pelanggan manajemen hubungan, manajemen produk, dan yang terakhir dalam bentuk tunai manajemen dan pembiayaan perdagangan.
Saat perubahan nama PT Bank Panin Syariah Tbk menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk, sehubungan dengan masuknya Dubai Islamic Bank menjadi salah satu pemegang saham, Panin Dubai Syariah Bank perlu melengkapi struktur keanggotaan Dewan Komisaris terutama keanggotaan Komisaris independen untuk menunjang pelaksanaan tugas dan pengawasan Dewan
Komisaris. Karenanya, di tahun 2016 Rahma Novianti Hardi dipilih sebagai Komisaris Independen PT Bank Panin Syariah Tbk. ***