Muslimin Nasution

Sarjana Teknik Mesin yang Sangat Cinta Pertanian

Ketua Umum HA-IPB 1999-2003 Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1983 Jurusan/Fakultas : S3 IPB

Low profile, cerdas, bijaksana, berkarisma, amanah, spiritualis, dan sangat cinta kepada pertanian. Seperti itulah kira-kira gambaran dari sosok DR. Ir. H. Muslimin Nasution alumni IPB yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan di era Presiden BJ. Habibie.

Ia lahir di Surabaya, 26 Januari 1937 dari ayah bernama Parlaungan dan ibu bernama Lasiyam. Lulusan Teknik Mesin ITB tahun 1967 ini sejak kuliah telah tertarik untuk mengembangkan sektor pertanian di Indonesia. Ia berkeyakinan bahwa, sektor pertanian inilah yang menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.

Kecintaannya terhadap dunia pertanian semakin besar ketika ia melanjutkan studi S3 Bidang Pembangunan Wilayah dan Pedesaan di Institut Pertanian Bogor tahun 1983.

Tahun 1970-1978, ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Logistik Bulog. Pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Peningkatan Kualitas SDM dan Pengembangan IPTEK. Setelah itu, pada tahun 1994 ia kemudian dipercayakan sebagai Deputi Bidang Ekonomi Bappenas hingga tahun 1998.

Selain konsen di bidang pertanian, Sekretaris Menteri Muda Urusan Koperasi pada Depderdag dan Koperasi (1978-1983) ini juga aktif memperjuangkan ekonomi kerakyatan. Ia mencontohkan seperti negera-negara Jepang, Skandinavia yang base line kekuatannya itu ada pada rakyat. Sekitar tahun 1998, ia terpilih sebagai Ketua Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) melalui musyawarah yang digelar oleh alumni IPB.

Waktu terpilih sebagai Ketua HA IPB, posisinya masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan. Saat memimpin alumni IPB, program utama yang dilakukannya adalah meningkatkan solidaritas alumni dan memberikan penghargaan kepada orangorang yang berjasa kepada IPB.

Menurutnya, semangat solidaritas almamater merupakan jiwa loyaltas almamater dan jiwa loyalitas almamater merupakan lingkaran pertama loyalitas terhadap nusa dan bangsa. Pada masa kepemimpinannya juga ia membuat program-program terkait dengan pengembangan sektor pertanian untuk kemudian menjadi platform pembangunan negara.

Berkat didikan kedua orang tuanya yang sangat memperhatikan dunia pendidikan kemudian membuatnya menjadi sosok pecinta pendidikan. Kedua orang tuanya juga aktif membangun tempat-tempat pendidikan. Hal inilah yang menjadi inspirasi baginya untuk juga turut mengembangkan dunia pendidikan.

Kata Tokoh ICMI ini, pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam membangun manusia. Saat ini, ia telah berhasil mengembangkan tiga lembaga pendidikan Islam Terpadu yaitu Lembaga Pendidikan Al Muslim Tambun, Lembaga Pendidikan Al Muslim Sidoarjo, dan lembaga Pendidikan Salman Al Farisi Bandung dan saat ini ketiga yayasan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Atas jasa-jasa dan kontribusinya dalam memajukan bangsa Indonesia membuatnya pada tahun 1999 diberikan penghargaan Bintah Mahaputra oleh Presiden BJ Habibie.

Tinggalkan Komentar