Jejak Cendikiawan Ekonomi Syariah
NAMA M. Nadratuzzaman Hosen tidak terdengar asing dalam dunia ekonomi syariah di Indonesia. Lahir di Jakarta pada 24 Juni 1961, Hosen kini dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang banyak berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di tanah air.
Ia meraih gelar Sarjana Peternakan di IPB University tahun 1984. Lalu memperoleh gelar Master of Science (MSc) di Sekolah Pascasarjana Ilmu Perencanaan Pembangunan Pedesaan dan Wilayah IPB University tahun 1990. Ia melakukan Studi Lanjutan Pascasarjana dalam Ekologi Manusia (Studi Lingkungan), Vrije Universiteit Brussels, Brussels, Belgia pada 1994.
Ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang Institutional Economics, University of New England, Armidale, Australia pada 2001. Sebelumnya ia meraih gelar Master of Agricultural Economics (MEc), University of New England, Armidale, Australia pada 1996.
Setelah menuntaskan pendidikannya dengan gelar Doctor of Philosophy in Economics dari University of New England, Australia, Nadratuzzaman memutuskan untuk mendalami dan berkontribusi aktif dalam berbagai organisasi di Indonesia.
Salah satu perannya yang menonjol adalah ketika beliau menjabat sebagai Wakil Ketua di BPH Dewan Syariah Nasional MUI sejak 2020.
“Kepada semua jajaran kami berharap untuk berkontribusi dalam menghidupkan UMKM, koperasi dan semacamnya guna dengan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil dan menengah. Juga yang kita harap dapat memberikan kontribusi dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran,” ujar Aminullah saat itu.
Ia juga mencatatkan jejak pada 2014 hingga 2019 sebagai Ketua Dewan Syariah ISMI Pusat. Selain itu, Hosen juga pernah menjadi Wakil Ketua Penasihat Mesjid Alumni IPB dari 2018 hingga 2022.
Bukan hanya di organisasi keagamaan, Nadratuzzaman juga aktif di berbagai organisasi ekonomi. Dari tahun 2015 hingga 2016, Hosen memimpin sebagai Direktur DSN-MUI Institute.
Tak berhenti di situ, Hosen juga menjadi Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (2014-2017) dan Bendahara di Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) pada periode yang sama.
Nadratuzzaman Hosen juga memegang berbagai peran penting. Saat ini, Hosen masih menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah di PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk dan juga menjadi anggota dewan di PT Asuransi Takaful Umum.
Ia juga merupakan dosen UIN Jakarta, Sekretaris Dewan Halal Nasional MUI 2020-2025, Wakil Ketua DSN MUI 2020-2025, dan Ssnan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI hingga 2025 mendatang.
“Kalau menjadi pengurus Baznas, itu horizon waktunya adalah akhirat. Itu orientasinya. Jangan dunia. Sebab, nanti orientasinya berbeda. Bisa jadi mengumpulkan fulus, punya akal bulus dan akhirnya mampus di akhirat,” tafsir Nadratuzzaman.
Bersama langkah dan pemikiran Hosen, seluruh komponen Baznas RI, baik di pusat maupun daerah sudah menerapkan teknologi informasi terbaru. Baznas juga telah melangkah lebih jauh memanfaatkan artificial intelligence (AI) dari sisi mustahik.
Dedikasinya di bidang syariah juga terlihat dengan peran aktifnya sebagai Dewan Pengawas Syariah di berbagai perusahaan seperti PT Danareksa Investment Management, PT Treasure Fund Investama, dan PT MNC Guna Usaha Indonesia.
Pendidikan juga menjadi salah satu bidang yang mendapat perhatian khusus dari Nadratuzzaman. Ini terbukti dengan keterlibatannya sebagai Ketua di Pusat Penelitian dan Pengembangan Produk Halal, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2016-2017) dan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam di UIN (2011-2013).
Jejak profesionalnya di masa lalu mencakup posisi sebagai Presiden di World Halal Council, Anggota Dewan Pengawas Syariah di PT GAP Capital, Direktur di Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah dan Direktur di Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
Hosen juga menjadi Direktur di Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika, Staff Ahli Bidang BUMN di Komisi V DPR RI Periode 2001 – 2006 dan sebagai Direktur Eksekutif di Islamic Banking & Finance Center.
Hosen juga pernah duduk sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di PT Maybank Indonesia Finance, Direktur Eksekutif di Universitas Trisakti, Kepala Pusat Riset dan Pengembangan di Universitas Islam Negeri Jakarta, Wakil Sekretaris Jenderal di Komunitas Ekonomi Syariah, dan Dekan Fakultas Ekonomi di Universitas YARSI.
Rekam jejak Hosen sebagai cendikiawan mendorong perkembangan ekonomi syariah Indonesia ke arah yang lebih baik. *