Jamil Azzaini

Motivator Nasional Indonesia

Inspirator Sukses Mulia Alumni IPB Angkatan : 24 (1987) Jurusan/Fakultas : SOSEK/FAPERTA-S1

Seorang Public speaker, Jamil Azzaini yang juga merupakan alumni jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 24 dengan segudang kemampuan persuasifnya mampu mengantarkan dirinya sukses menjadi seorang motivator.

Jamil merupakan sosok yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Berawal dari kemampuannya dalam menyakinkan banyak orang dalam setiap acara yang digelarnya, pria dengan kelahiran Kutoarjo, Jawa Tengah 9 Agustus 1986 ini akhirnya memilih terjun ke dunia wirausaha, yaitu menjadi motivator dan kini sukses hingga ke luar negeri.

Jamil sangat mengetahui konsekuensi dan risiko atas keputusannya. Walaupun saat itu adanya kekhawatiran orang tuanya, Ia tetap meniti karir berwirausaha sesuai keinginannya. Karirnya pun dimulai saat ia bergabung menjadi bagian dari program pendidikan wirausaha oleh Dompet Dhuafa Republika. Lewat program tersebut, ia mampu mengangkat banyak orang miskin menjadi wirausaha.

Setelah sukses membesarkan Dompet Dhuafa Republika, ia bersama dengan para sahabatnya mendirikan PT Kubik Kreasi Sisilain, perusahaan yang bergerak di bidang training dan konsultan. Jamil membuktikan bahwa ia bisa berhasil dengan pilihannya, ia telah diundang untuk menjadi pembicara di berbagai even dan hingga kini ia telah menulis enam buku yang semuanya masuk kategori best seller.

“Sesuai dengan proposal hidup saya, saya ingin menginspirasi 25 juta orang dan 10 ribu diantaranya adalah kader-kader trainer yang berkualitas dan berintegritas tinggi,” ujar Jamil saat ditanyakan tentang target hidupnya. Hal itu yang kemudian membuat Jamil terdorong untuk mendirikan akademi trainer.

Selain itu, ia juga mendirikan Komunitas Sukses Mulia dan Klub Sukses Mulia. Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya mewujudkan kehidupan yang sukses mulia, yakni sukses dalam harta, tahta, kata, dan cinta.

Meskipun kesuksesan telah diraihnya, Jamil tetap rendah hati dan menjalankan kehidupannya secara sederhana. Kebiasaannya sejak kecil dan diperkuat dengan kehidupan ‘merakyat’ saat berkuliah di IPB membentuk karakter dewasa dan adaptif terhadap lingkungan bagi seorang Jamil Azzaini.

Tinggalkan Komentar