Berdayakan Masyarakat Hutan Gunung Gede Pangrango
Pendiri Kelompok Indung Alumni IPB Angkatan : 37 (2000) Jurusan/Fakultas : EKOWISATA-D3/Diploma
Tak banyak orang mempunyai gagasan dan aksi yang sejalan dalam pemberdayaan masyarakat. Namun, bagi Ika Rosmalasari seperti meyakini hidupnya semakin merasakan kebahagiaan saat mampu memberi kebermanfaatan bagi banyak orang. Maka itu, Ika menginisiasi program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan Gunung Gede Pangrango dengan mengedepankan isu gender dan pemecahan masalah di Desa Nyalindung Kabupaten Cianjur.
Ika Rosmalasari yang merupakan lulusan Diploma 3 Ekowisata Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 37 (2000) ini awalnya melihat hasil pertanian berupa sayuran yang sangat melimpah namun banyak terbuang jika tak habis terjual. Dari kondisi itulah, Ika bersama rekannya Enung Nuraeni sejak bulan Agustus 2012 memunculkan ide bisnis Sop Sayuran Instan dengan memberdayakan sekelompok ibu-ibu bernama “Kelompok Indung†yang didampingi petugas dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Ide bisnis yang digagas oleh Ika dan rekannya muncul selain karena banyaknya hasil pertanian yang melimpah, mereka juga ingin membantu masyarakat sekitar TNGGP dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka seharihari. Maka itulah, diperlukan kreasi inovasi dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di lingkungan sekitarnya menjadi sumber pendapatan atau penghasilan mereka. Ika berharap, dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di desa sekitar diharapkan dapat meminimalisir gangguan dan kerusakan hutan TNGGP.
Selain Sop Sayuran Instan, beberapa produk yang mereka hasilkan diantaranya minuman kesehatan “Selmadu†yaitu minuman jus seledri, lemon dan madu. Dengan modal awal sebesar Rp 200 ribu, kini omsetnya bisa mencapai Rp 1,5 juta perbulan.
Usaha Sop Sayuran Instan dan minuman Selmadu yang digagas Ika bersama rekannya memang belum begitu berkembang. Ika sangat mengharapkan peran pemerintah dalam membantu masyarakat khususnya dalam pengurusan ijin usaha makanan, label halal dan memasukkan produk-produknya menjadi produk unggulan di supermarket.
Tak hanya memberdayakan ibu-ibu Kelompok Indung di Desa Nyalindung, Ika juga terlibat aktif dalam peningkatan ekonomi dan pendidikan di beberapa desa lainnya seperti dalam program Pengelolaan Citarum Terpadu berupa pendampingan ekonomi bagi warga desa sekitar kawasan TNGP.
Apa yang dilakukan Ika adalah bentuk keprihatinannya terhadap masyarakat desa sekiar hutan TNGP. Meski banyak menemui kendala, Ika tetap meyakini bahwa tekadnya tidak pernah hilang untuk terus membantu meningkatkan kesejahteraan dan membuka wawasan masyarakat untuk memaksimalkan potensi lokal menjadi ladang pemasukan.