Hindah J Muaris

Alumni IPB Ahli Kulinologi

Ahli Kulinologi Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1984 Jurusan/Fakultas : TPG/FATETA-S1

Bernama lengkap Hindah J. Muaris, perempuan yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 17 Februari 1961 ini adalah seorang ahli kulinologi. Ibu dua orang anak ini adalah sarjana dari jurusan Teknologi Pangan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor.

Pengalamannya di bidang gizi dan boga selama lebih dari 15 tahun, cukup mengantarkan Hindah ke dalam dunia kulinologi. Terutama ditunjang pendidikan di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fateta, alumnus 1984 ini terus bergiat dalam melahirkan konsep-konsep baru pengolahan pangan yang dituangkan di berbagai media dalam kapasitasnya sebagai pengasuh rubrik Boga di Majalah Belanja pada tahun 1996-1998, pengasuh rubrik Boga tabloid Bahagia pada tahun 1999-2000.

Sejak tahun 2000, Hindah menjadi konsultan di berbagai industri makanan dan minuman . Ia juga mencipta resep produk baru. Sebagai ahli di bidang teknologi pangan, ia telah menyusun serial buku dengan tajuk seri hidangan sehat favorit ibu hamil dan seri makan sehat dan lezat dimasa menopause.

Hingga saat ini, pengalaman, ilmu, dan pengetahuannya telah dituangkan kedalam buku-buku karyanya. Adapun judul buku-buku karangan beliau diantaranya, Makanan Bayi Pendamping ASI: Bubur Susu, Makanan Bayi Pendamping ASI: Bubur Buah, Makanan Bayi Pendamping ASI: Bubur Saring, Makanan Bayi Pendamping ASI: Makanan Tim, Lauk Bergizi untuk Anak Balita, Bekal Sekolah untuk Anak Balita, Sarapan Sehat untuk Anak Balita, Puding Susu Kedelai Tinggi Protein dan Rendah Kolesterol, Es Krim Susu Kedelai Tinggi Protein dan Rendah Kolesterol, Back To Nature: Hidangan Organik Ala Resto, Healthy Cooking: Cake Sehat, Healthy Cooking: Biskuit Sehat.

Menurut Hindah, semua usaha yang dilakukannya bertujuan untuk menyebarkan hal baik kepada orang banyak. Karena menurutnya, kebiasaan baik dalam kehidupan harus tetap dilakukan dan dikembangkan. Seperti kebiasaan orang Jepang yang mengkonsumsi kedelai sebagai cemilan, lanjut Hindah, hal tersebut merupakan kebiasaan baik yang dapat mudah dijalankan dan dapat berdampak baik untuk kesehatan.

Tinggalkan Komentar