Hermanu Triwidodo

Buat Gerakan "Buy 1 Give 1" untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Kelompok Rentan

Selain mengajar di Fakultas Pertanian, Departemen Proteksi Tanaman, IPB University, Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc, juga aktif di Klinik Tanaman IPB, Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), dan Yayasan Tunas Tani Mandiri (NASTARI). 

Di Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober 2020 lalu, Hermanu mendorong pembentukan konsep korporasi pertanian agar petani dapat lebih terlibat tidak hanya pada produksi atau kegiatan hulu, tetapi juga hilir.

Dia menjelaskan bahwa dalam konsep korporasi tani tersebut, pemerintah maupun pelaku usaha harus melibatkan kepentingan petani sebagai subyek pembangunan pertanian dan penyedia pangan bangsa.

Dalam konteks membangun ekosistem bisnis bagi petani, seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo, Hermanu menilai bahwa pemerintah perlu mengevaluasi berbagai kebijakan yang bisa saja kontraproduktif dengan kesejahteraan petani. Menurut dia, sejumlah undang-undang (UU) perlu disederhanakan, mulai dari UU Pokok Agraria, UU Kehutanan, UU Sistem Budidaya Berkelanjutan hingga UU Hortikultura.

Selain itu, sebagai Ketua Tani Centre IPB University, pada April 2020 lalu, Hermanu juga bekerjasama dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menghadirkan Gerakan Buy 1 Give 1.

Gerakan ini hadir untuk membantu terpenuhinya pangan kelompok rentan, mengurangi resiko kerawanan dan kelaparan serta menjadi solusi bagi petani di desa untuk mendapatkan pasar dan kepastian harga serta serapan produk.

Aksi ini dilakukan untuk menjembatani kelompok mampu di perkotaan dengan petani produsen pangan dan kelompok kelas bawah kota. Nantinya kelompok mampu membantu kelompok bawah dengan membeli pangan untuk keluarganya dan keluarga kelompok rentan. Aksi ini disebut sebagai sabilulungan, yakni gotong royong sambung keperluan.

Untuk menguatkan dengung gerakan ini dijalin sinergi dengan berbagai pihak. Mulai dari politisi, media hingga musisi. Untuk tahap awal, gerakan ini menyasar keluarga kelas bawah yang berada di wilayah Bogor. 

Untuk bisa terlibat dalam aksi ini, para donatur dapat melakukan donasi dengan cara membeli produk petani berupa beras dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. Minimal pembelian sebanyak 5 kg. Dari setiap pembelian satu kilogram beras, nantinya donator membayar dua kilogram beras. Satu kilogram yang dibayarkan akan diberikan kepada yang membutuhkan. Nantinya, beras yang dipesan akan diantar ke donator. Sementara beras yang dibayar donator akan diantar ke keluarga kelompok rentan.

Model lainnya adalah seluruh beras yang dibeli donator akan diantar dan disalurkan ke keluarga kelompok rentan yang membutuhkan. Artinya di sini, donatur hanya berdonasi saja.(*)

Riwayat Pendidikan

•          Sarjana Pertanian, Bidang Keahlian Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University, lulus tahun 1980.

•          Master of Science, Bidang Keahlian Entomologi, University of Wisconsin–Madison, USA, lulus tahun 1988

•          Master of Science, Bidang Keahlian Biometrika, University of Wisconsin–Madison, USA, lulus tahun 1993

•          Doctor of Philosophy, Bidang Keahlian Entomologi, University of Wisconsin–Madison, USA, lulus tahun 1993

Penghargaan

•          Dosen Teladan Peringkat Ke-2 Tingkat Institut Pertanian Bogor, Tahun 1994

Pengalaman Organisasi dan Lainnya

•          Ketua Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman, Bogor. Tahun 1977-1978

•          National Expert FAO - Integrated Pest Management. Tahun 1990-1993

•          Ketua Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian IPB Bogor. Tahun 1993 – 1997

•          Dewan Pengurus Forum Kerja Indonesia, Jakarta. 1997 - 1999

•          Anggota tim penyusun Proyek Skenario Building Indonesia, KOMNAS HAM, Jakarta. Tahun 1999

•          Deputi Pengembangan Masyarakat, Kantor Sekretaris Presiden Bidang Pengendalian Pemerintahan, Jakarta. Tahun 1999 – 2001

•          Badan Pendiri Yayasan Tunas Tani Mandiri (NASTARI), Bogor. Tahun 1994 - sekarang

•          Badan Pendiri Yayasan FIELD Jakarta. Tahun 2002

•          Badan Pendiri Yayasan Pusat Kenekaragaman Hayati dan Bioteknologi Indonesia, Bogor. Tahun 2002

•          Direktur Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. Tahun 2003

•          Koordinator Suara Dramaga, Fakultas Pertanian IPB, Bogor. Tahun 2003

•          Panel Pakar penilai Research Unggulan Terpadu Bidang Teknologi Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Tahun 2002

•          Ketua Presidium Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI). Tahun 2008 – sekarang.

Tinggalkan Komentar