Menyulap Lahan Tandus Jadi Pusat Agrowisata
Masa muda memang masanya untuk mengeksplorasi berbagai hal baru. Selain menjadi pencarian jati diri, masa muda juga jadi arah penentu kehidupan.
Bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji yang besar adalah impian banyak orang ketika duduk di bangku kuliahan. Namun tidak dengan pemuda yang satu ini. Bagi seorang Hari Bowo, menjadi entrepreneur adalah pilihan hidupnya di usia muda. Ia rela bersusah payah membangun usaha dari bawah, dibanding duduk manis di meja kantor, namun bekerja untuk perusahaan orang lain.
Dari penuturannya, semua ini dimulai ketika ia masih berkuliah di IPB University. Sewaktu kuliah, ia mendapat kesempatan berkunjung untuk studi ke Kota Leverkusen, Jerman. Di sana ia mempelajari sistem pertanian yang modern dan terintegrasi.
Selain ke negara Jerman, ia juga berkesempatan menimba ilmu di University of Sidney, Australia. Dari perjalanan studinya di negeri seberang, semakin menguatkan inspirasi serta passion-nya untuk kembali ke desa membangun mode pertanian serta peternakan yang modern.
Ia memilih tanah kelahirannya di Cilegon, Banten, untuk mewujudkan cita-citanya memiliki sistem pertanian terpadu yang memberdayakan masyarakat sekitar.
Hampir di setiap perjalanan menuju kesuksesan pasti tidak mulus, perlu energi dan semangat yang lebih untuk terus konsisten menuju asa dan cita-cita yang diimpikan. Hal ini juga yang dirasakan oleh Hari Bowo.
Berawal di tahun 2010, ia hanya menjual sekitar 10 sampai 20 hewan qurban. Namun ia terus konsisten hingga di tahun 2015-2016 ia berhasil menjual sebanyak 300-400 hewan qurban.
Atas dasar itulah ia memantapkan diri untuk ekspansi ke unit usaha yang lebih besar. Setelah berjualan hewan qurban selama kurang lebih 5 tahun, ia akhirnya membangun Villa Ternak Indonesia dan Villa Tani Indonesia.
Villa Ternak Indonesia adalah entitas usaha yang bergerak di bidang peternakan dan pertanian terintegrasi. Fokus usaha yang dikembangkan oleh Hari Bowo ini mencangkup eduwisata peternakan, pakan ternak, layanan aqiqah, penyediaan hewan qurban, penyedia pupuk organik, dan pemasaran produk pertanian organik.
Dari yang awalnya menyewa lahan, Hari Bowo lalu membeli lahan di daerah Cikerai, Cilegon. Ia menyebut lahan tersebut sebagai “Tanah Anugerah Tuhanâ€. Meskipun awalnya tanah di lahan itu tandus, jauh dari perkotaan dan akses menuju lokasi yang kurang baik, namun dengan semangat dan diiringi rasa optimis yang tinggi akhirnya Villa Ternak Indonesia menjadi primadona agrowisata baru di Kota Cilegon.
Villa Ternak Indonesia yang dikelola oleh Hari Bowo ini dikunjungi sedikitnya oleh 10.000 siswa dan 40.000 pengunjung umum tiap tahunnya. Hari Bowo berharap bahwa Villa Tani dan Villa Ternak dapat berkonstribusi dalam pembangunan bangsa, terkhusus dalam sektor kedaulatan pangan.
“Saya berharap Villa Tani dan Villa Ternak menjadi solusi kedaulatan pangan dan kemajuan pertanian Indonesia. Apalagi sektor agriculture ini akan menjadi senjata hijau bagi dunia, karena agriculture is future,†tutur Hari Bowo.
Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris PT. Agrobisnis Banten Mandiri (Perseroda) ini menitipkan pesan kepada para petani dan peternak milenial agar terus semangat untuk kemajuan bangsa.
“Terus semangat untuk sobat ternak dan sobat tani milenial, masa depan ada di tangan kita. Dan kita harus menjadi bagian dari kemajuan bangsa,†pungkas Hari Bowo.