Menyemai Mimpi Sejak Kecil, Menuai Keberhasilan di Dunia Kopi Global
Sejak kecil, Fikri Raihan Hakim sudah menambatkan mimpinya pada dunia pertanian. Baginya, kebahagiaan yang terpancar dari sang ayah dan kakek yang bekerja sebagai petani, menjadi gambaran jelas tentang hidup yang bermakna.
Di usia taman kanak-kanak, ia telah mantap menjawab ingin menjadi petani, dan menuliskan impian itu dalam secarik kertas yang dikubur di tanah bersama saudara-saudaranya. Lima belas tahun kemudian, impian itu menjelma nyata.
Fikri adalah alumni IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian angkatan 50. Kini, ia dikenal luas sebagai petani milenial sekaligus pelaku industri kopi spesial asal Jawa Barat yang membangun Java Frinsa Estate, sebuah inisiatif yang tumbuh dari semangat keluarga, visi pertanian berkelanjutan, dan semangat inovasi yang kuat.
Berawal dari bisnis keluarga yang dikenal sebagai eksportir komoditas kentang, Fikri perlahan membawa arah baru dengan membangun bisnis kopi pada 2011. Ia mulai menjual produk kopi green bean dengan merek Java Frinsa Coffee. Perlahan, Java Frinsa Estate menjelma menjadi salah satu produsen kopi spesialti Indonesia yang diperhitungkan di pasar nasional dan internasional.
Kopi dari Frinsa Estate telah merambah pasar Australia, Jepang, Amerika Serikat, Norwegia, hingga Afrika Selatan. Tak sekadar ekspor, Fikri membawa cita rasa kopi Indonesia ke ajang internasional.
Pada 2016, dua sampel kopi dari Frinsa masuk 20 besar dalam kompetisi cita rasa kopi di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, dengan menempati peringkat kedua dan ke-17. Pengakuan internasional terus mengalir, termasuk dari ajang di Hamburg, Jerman, yang membawanya menjalin kemitraan ekspor jangka panjang dengan pengusaha kopi Norwegia.
Keunikan Frinsa Estate tidak hanya terletak pada asal geografis biji kopi, namun juga pada metode pengolahan yang inovatif dan ramah lingkungan. Di lahan yang ia kelola bersama mitra petani, Fikri mengembangkan berbagai varietas unggul seperti P-88, Lini-S795, Borbor, Andung Sari, dan Ateng Super. Proses pasca panen memanfaatkan metode seperti fully washed, wet-hulled, honey, dan natural.
Beberapa metode eksperimental yang diterapkan antara lain blue process, anaerobic lactic fermentation, dan saccharic fermentation, yang memperkaya profil rasa dan memperkuat identitas kopi Frinsa di mata penikmat global.
Fikri melihat dunia pertanian sebagai ruang kreativitas sekaligus tantangan keterampilan. Baginya, produktivitas tinggi bukan sekadar hasil alam, melainkan cerminan keahlian bertani. Dari situlah harga pokok penjualan bisa ditekan dan margin usaha meningkat.
Filosofi bisnis Fikri bertumpu pada prinsip bertumbuh secara bertahap, mengejar kemenangan kecil dan menghindari kerugian besar. Menurutnya, kunci kesuksesan dalam wirausaha bukan hanya pada produk, tapi juga penguasaan soft skill, terutama kemampuan membangun relasi dengan manusia.
Ia menyarankan agar anak muda memilih bidang usaha yang membutuhkan keahlian khusus dan belum banyak pemainnya. Ruang inovasi pun menjadi sangat penting agar bisa melangkah lebih cepat dari pasar pada umumnya.
Volume penjualan kopinya kini telah menembus angka 100 ton per tahun. Sebagian besar berasal dari hasil kemitraan dengan petani kopi lokal. Fikri berkomitmen mengangkat kesejahteraan petani Indonesia melalui pendekatan berbasis kualitas, kemitraan jangka panjang, dan keberlanjutan.
Semangatnya merawat warisan keluarga, ketekunannya mengembangkan inovasi, dan keberaniannya menembus pasar dunia, menjadikan Fikri Raihan Hakim sosok inspiratif bagi generasi muda pertanian Indonesia. Ia membuktikan bahwa mimpi yang ditanam sejak kecil bisa tumbuh besar dan berbuah manis, sejauh ada kesungguhan untuk terus belajar dan bergerak maju.