Dewis Akbar

Menginspirasi Anak-Anak Melalui Teknologi

Dewis Akbar, seorang pemuda asli Garut, Jawa Barat, menggeluti bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai ilmu, serta panggilan hati untuk membantu anak-anak di sekitarnya memahami pentingnya teknologi dan dunia digital.

Dengan latar belakang pendidikan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam Ilmu Komputer, ia telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa dalam memajukan pendidikan TIK di kalangan anak-anak.

Tidak puas menjadi pengajar, Dewis Akbar bersama dengan rekannya, Budi Arifin, memutuskan untuk mengambil tindakan nyata dengan mendirikan Lab Komputer Mini.

Lab ini menggunakan teknologi Raspberry P.i. sebagai dasarnya, lab ‘Komputer Mini’ ini menjadi tempat bagi anak-anak untuk memahami dan mengembangkan kreativitas mereka dalam dunia komputer.

Di sinilah, anak-anak diberi kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang TIK, dengan sarana yang sederhana namun cukup untuk menumbuhkan minat dan keterampilan mereka.

Melalui perjalanan panjangnya dalam pendidikan anak-anak, Dewis mendirikan kelompok ekstrakurikuler yang diberi nama STEAM Club, STEAM sendiri merupakan singkatan dari science, technology, engineering, art, & math.

Di sini, anak-anak belajar dasar-dasar komputer, serta diajari tentang pemrograman dan pembuatan aplikasi. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan juga belajar menjadi penciptanya.

Keahlian Dewis Akbar dalam bidang komputer tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga dalam inovasi.

Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Gamelan Elektronik, sebuah aplikasi yang memungkinkan anak-anak untuk belajar dan memainkan gamelan melalui teknologi.

Dengan ide sederhana namun inovatif, Dewis berhasil menyabet beberapa penghargaan bergengsi, seperti Indonesia ICT Awards (Inaicta) 2014 dan Merit Award Asia Pacific ICT Alliance (Apicta) Awards 2014. Dewis sendiri juga berhasil menyabet penghargaan SATU Indonesia Award 2016 yang dihelat PT Astra International Tbk.

Aplikasi yang diciptakannya memungkinkan anak-anak untuk belajar dan memainkan gamelan melalui perangkat komputer. Melalui proyek ini, ia menjaga kearifan lokal dan membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk melestarikan budaya.

Dengan bahan sederhana dan ide brilian, Dewis mampu menciptakan sesuatu yang bernilai tidak hanya secara teknis, melainkan juga secara kultural.

Melalui inovasi dan dedikasinya dalam mendidik anak-anak tentang dunia teknologi dan komputer, Dewis telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, bukan hanya di Garut, melainkan juga di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Komentar