Deny Sukmana

Membangun Industri Kompor Gas dan Perkebunan Alpukat Modern

Siapa yang tak kenal dengan buah alpukat? Buah yang identik dengan warna hijau dan daging dalamnya berwarna kuning ini memang menjadi primadona di Indonesia. Selain rasanya yang enak, alpukat juga memiliki banyak manfaat. Diantaranya untuk menjaga berat badan, mengontrol tekanan darah, hingga memelihara kesehatan jantung.

Eits, kenapa kali ini kita membahas alpukat? Memangnya ada apa dengan buah yang satu ini? Tenang, karena tokoh yang akan dibahas kali ini berhubungan dengan buah yang memiliki nama ilmiah Persea americana.

Sosok itu bernama Deny Sukmana, pria yang sudah menekuni bisnis perkebunan alpukat sejak tahun 2018. Ia memiliki perkebunan alpukat yang diberinama Superavo di kawasan Subang, Jawa Barat.

Subang dipilih untuk dijadikan tempat berkebun karena terkenal dengan kawasannya yang subur dan kontur tanahnya sesuai untuk ditanami pohon alpukat. Superavo merupakan perkebunan alpukat modern pertama di Indonesia. Dengan berbagai macam pengelolaan dan juga teknologi yang diaplikasikan.

Pria kelahiran Pontianak tahun 1965 ini tidak sendiri dalam mengelola perkebunan Superavo. Dibantu oleh para kolega dan juga pegawainya, ia mengurusi perkebunan alpukat yang luasnya 150 ha. Belum seluruh lahan ditanami alpukat, butuh waktu kurang lebih hingga 3 tahun lagi untuk selesai masa penanaman.

Deny menuturkan soal ketertarikannya berbisnis di bidang agrikultur. Menurutnya, bidang ini memiliki prospek masa depan yang cerah. Atas dasar itulah ia sangat percaya bahwa kelak di kemudian hari Superavo akan mengisi pos sumber energi pangan, khususnya pada aspek buah-buahan.

Jauh sebelum memulai usaha di bidang agrikultur, Deny sempat bekerja menjadi karyawan di salah satu bank swasta selama tujuh tahun dari 1988 hingga 1995. Selepas itu, ia memberanikan diri untuk membuka usaha di bidang distribusi peralatan rumah tangga secara direct selling untuk area Pulau Jawa.

Perusahaan tersebut bernama PT. Arga Arta Utama yang memulai bisnisnya dari tahun 1995 hingga sekarang dengan produk utamanya kompor gas. Kini, ia masih terlibat dalam unit usahanya tersebut, hanya saja untuk permasalahan operasional diserahkan kepada pihak profesional.

Jika berkaca kebelakang, bisnis yang dijalankan oleh Deny memang selaras dengan background keilmuannya semasa menjadi mahasiswa. Ia merupakan lulusan IPB University yang mengambil konsentrasi jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan, angkatan 21.

Selama menjadi mahasiswa IPB University, ia banyak mendapatkan pengalaman dan juga ilmu yang mendorongnya untuk memulai bisnis agrikultural. Lebih dari itu, Deny sangat terkesan dengan sistem dan juga pembelajaran di IPB University yang menempanya menjadi orang yang tak patah semangat, gigih, dan juga tekun.

Hal yang paling diingat Deny semasa kuliah adalah kekompakan yang terus terjaga. Bahkan ketika sudah menjadi alumni pun kekompakan itu masih ia rasakan. Hal tersebut dibuktikan dengan masih aktifnya ia dan kawan-kawan semasa di bangku kuliah untuk bertemu dan berdiskusi di Perkebunan Superavo.

Kerja keras dan kegigihan yang ia terapkan di bangku kuliah, membuatnya menjadi berani mengambil langkah untuk memulai bisnis dan menjadi sukses. Semua yang ia jalankan tentunya tidak serta merta berjalan mulus. Namun Deny terus menempa dirinya hingga mencapai titik saat ini.

Deny menitipkan pesan kepada para mahasiswa IPB University yang ingin memulai kariernya menjadi pengusaha. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang instan dalam membangun karier. Mau tak mau kita harus bekerja terlebih dahulu agar bisa merasakan atmosfer dari suatu lingkungan pekerjaan.

“Setelah dirasa cukup matang untuk membangun sebuah usaha, maka hal yang harus dimiliki adalah kegigihan dan juga konsistensi. Selain itu, sharing dan meminta pendapat dari para senior yang telah terjun terlebih dahulu merupakan salah satu poin yang tak boleh ditinggalkan. Itu semua dilakukan agar usaha yang dijalankan tidak salah arah dan menuai kesuksesan,” ujar Deny.

Tinggalkan Komentar