Deni Nurhardiansyah

Petani Muda yang Berinovasi dalam Pertanian

Wirusaha Pertanian (Petani Muda Subang) Angkatan : 40 (2003) Jurusan/Fakultas : HPT/FAPERTA-S1

Deni Nurhardiansyah adalah lulusan IPB jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, angkatan ke-40. Ia adalah petani muda yang tak pernah lelah memajukan pertanian di kampungnya, Subang, Jawa Barat.

Inovasi Pertanian

Pada tahun 2015, ketika memasuki puncak musim kemarau, ribuan hektare lahan sawah di Subang dilanda kekeringan. Lahan sawah seluas 3.000 hektare yang tersebar di Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya, Legon Kulon, serta Pamanukan tak bisa diolah karena tak teraliri irigasi. Sementara sawah seluas 1.500 hektare terpaksa gagal panen karena kekurangan pasokan air dan 2.450 hektare lainnya diari dengan pompanisasi dan rentan gagal panen. Kondisi ini ternyata bisa diatasi dengan sebuah solusi sederhana yang diterapkan oleh Deni Nurhadiansyah lewat lahan sawah yang ia sewa di daerah Babakan Ngantai, Desa Manyingsal, Kecamatan Compreng. Sawah seluas 10,5 hektare yang ditanami 85 hari yang lalu di lahan tadah hujan di daerah tersebut tampak subur dan berbulir sangat baik.

Deni mengungkapkan pada musim kemarau pasokan air di daerah tersebut sangat kurang. Petani di sana harus memompa air dari sungai Cilamatan untuk mengairi sawahnya. Bahkan saking tidak tentunya pasokan air, petani di sana sering gagal panen.

Di musim kemarau air hasil memompa tersebut hanya akan bertahan menggenang selama kurang dari 4 hari. Petani seringkali tak mampu mempertahankan pasokan air tersebut sehingga sawahnya cepat kering dan akhirnya gagal panen. Jerami sisa panen tersebut menurut Deni tetap dibiarkan di sawah, bukan di bakar seperti kebanyakan yang dilakukan petani saat ini. Jerami tersebut kemudian direbahkan dengan bajak kemudian ditambahkan dekomposer dari IPB.

Dengan teknik pengolahan seperti ini Deni mengatakan tanah sawahnya menjadi lebih mampu menyimpan air. Dari yang sebelumnya air di sawah hanya mampu bertahan dalam 3 hari, kini setelah menggunakan teknik pengomposan jerami tersebut air disawahnya bisa bertahan hingga 10 hari. Selain itu menurut Deni pengomposan jerami ini membuat tanaman padi memperoleh pasokan unsur Silika (Si) yang dibutuhkan oleh tanaman padi. Pasokan Si yang baik bisa membuat tanaman padi lebih resisten terhadap kekeringan.

Tak sampai disitu, Deni bersama pengurus Dewan Pengurus Cabang Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (DPC HA-IPB) Kabupaten Subang aktif melakukan pembinaan kepada petani di wilayahnya, seperti pengenalan padi varietas unggul IPB3S, mengadakan konsultasi pertanian dan berbagai kegiatan penyuluhan lainnya yang bertujuan memajukan pertanian dari desa.

Tinggalkan Komentar