Cut Sri Rozanna

Mengukir Kontribusi Sosial di Indonesia

Siapa sangka, seorang alumni IPB University bisa menjadi pionir di balik perubahan kebijakan sosial yang berdampak luas, mulai dari Aceh hingga seluruh Indonesia? Cut Sri Rozanna adalah salah satu contoh nyata. Dengan pengalaman hampir dua dekade di dunia pembangunan sosial, ia telah membuktikan bahwa keahlian teknis dan kepemimpinan strategis bisa menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi banyak orang.

Saat ini, Cut Sri Rozanna menjabat sebagai Head of Project of the Integrated Solutions in Disaster Risk Management and Social Protection di GIZ Indonesia, sebuah organisasi pembangunan internasional dari Jerman. Sejak Oktober 2023, ia memimpin proyek yang bertujuan menciptakan solusi terintegrasi dalam manajemen risiko bencana dan perlindungan sosial. Tugasnya termasuk memberdayakan pemerintah Indonesia untuk merancang kerangka kebijakan visioner yang didukung oleh empat pilar utama: struktur tata kelola yang kuat, mekanisme distribusi program inovatif, manajemen data efektif, dan instrumen pembiayaan adaptif.

Pengalamannya dalam menciptakan sistem perlindungan sosial yang adaptif dan inklusif di Indonesia sangat luar biasa. Di bawah kepemimpinannya, ia berkontribusi besar dalam merancang Peta Jalan Perlindungan Sosial Adaptif (ASP Roadmap). Ia juga terlibat dalam penyusunan SOP mekanisme distribusi untuk memperluas cakupan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada lebih dari 40 juta individu. Keterlibatannya juga terlihat dalam penguatan peran inklusi keuangan PT Pos Indonesia, yang berhasil mentransformasi arsitektur digitalnya hingga menjangkau 1 juta akun digital pada 2021.

Di ranah inklusi disabilitas, ia merancang model pusat kerja inklusif dan pendekatan pasar kerja inklusif bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

Sebelum peran strategisnya saat ini, Cut Sri Rozanna memegang berbagai posisi senior di GIZ. Salah satu kontribusi monumentalnya adalah perannya sebagai Lead Expert dan Senior Advisor dalam perancangan Peta Jalan Transformasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari tahun 2010 hingga 2014. Ia memimpin tim ahli yang terdiri dari para pakar perlindungan kesehatan sosial, hukum, manajemen, IT, dan strategi bisnis untuk merevolusi proses hukum dan regulasi bagi reformasi perlindungan sosial. Melalui kerja kerasnya, ia membantu meletakkan fondasi bagi sistem JKN yang kini mencakup jutaan warga Indonesia.

Kiprahnya dimulai jauh sebelum itu, di tengah puing-puing pasca-tsunami Aceh. Sebagai Senior Expert untuk Gubernur Aceh dan Component Lead untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi GIZ (2006-2010), ia memainkan peran penting dalam membangun kembali sistem administrasi kependudukan. Ia juga mendorong reformasi sistem kesehatan. 

Salah satu pencapaian paling membanggakan adalah perannya dalam mendirikan Aceh Women’s Rights Charter (AWRC), sebuah dokumen perintis yang bertujuan untuk merekonstruksi norma sosial dan nilai-nilai yang menjamin pemenuhan hak-hak perempuan Aceh. AWRC diakui sebagai Piagam Hak Perempuan pertama di dunia Islam, sebuah pencapaian yang menandai komitmennya terhadap keadilan sosial dan kesetaraan gender. Pada tahun 2008, AWRC dianugerahi GIZ Gender Prize sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa.

Pengalamannya yang luas, dari tingkat nasional hingga internasional, didukung dengan pelatihan khusus dari Michigan Ross School of Business dan HKS. Ia memiliki misi yang kuat: berjuang untuk dunia yang adil dan benar bagi semua orang, sebuah semangat yang menggerakkan setiap langkah dan keputusan profesionalnya.

Cut Sri Rozanna membuktikan bahwa alumni IPB dapat menjadi agen perubahan yang kuat dan memberikan dampak nyata di kancah global. Kisahnya merupakan inspirasi bagi setiap individu yang ingin berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan.

Tinggalkan Komentar