Penjaga Laut Tengah Indonesia
Laksamana Muda TNI Dr. TSNB Hutabarat, M.M.S. adalah seorang perwira tinggi TNI-AL yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II)membawahi wilayah laut Indonesia bagian tengah.
TSNB Hutabarat lebih sering disapa Cokky Hutabarat.Pemikirannya tentang Strategi Pemanduan Terpadumengemuka dalam disertasi doktoral hingga meraih gelar tertinggi akademis di bidang Strategik Manajemen dari Sekolah Bisnis, IPB University.
Dalam disertasi berjudul Strategi Pemanduan Terpadu untuk mencapai Kesetimbangan Ekonomi dan Keamanan di Selat Malaka, Cokky menjabarkanStrategi Pemanduan Terpadu yang diyakininya mampu menjadi solusi strategis untuk menangani persoalan keamanan dan keselamatan perairan Selat Malaka.
“Strategi yang diteliti dalam disertasi ini bisa menjadi jawaban terhadap kasus kecelakaan yang sering terjadi di perairan seperti di Terusan Suez baru-baru ini.Kandasnya kapal Ever Given menyebabkan lalu lintas di Terusan Suez terganggu,” ujar jenderal bintang dua Angkatan Laut ini.
Menurut Cokky, perlu ada solusi setimbang (equilibrium) dalam penanganan Selat Malaka yang mengakomodasi para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku bisnis, pelaut, agen pelayaran, instansi pelabuhan, penegak hukum, dan keamanan laut.
“Strategi Pemanduan Terpadu akan mampu menciptakan lapangan kerja, memberikan devisa bagi pemerintah, dan menyelesaikan akar permasalahan di Selat Malaka di antaranya false report (laporan palsu) dan false alaram (informasi kecelakaan palsu),” ungkap Cokky Hutabarat yang diwisuda oleh IPB University secara daring pada Rabu 7 April 2021 lalu..
Sejak bersekolah di SMA Negeri 31 di Jakarta Timur, Cokky memang pandai bergaul dan digemari teman-temannya sebagai sahabat yang hangat, cerdas namun tetap sederhana. Cerita soal masa remajanya saat menjadi anak tongkrongan, diluncurkan dalam buku berjudul “Anak Pancong: Semoga yang Tersisa Makin Bermakna” yang disuntingnya langsung.
Buku ini diterbitkan Cokky bersama teman-teman nongkrongnya ketika sudah meninggalkan masa SMA, diantaranya Abdel Achrian yang kini dikenal sebagai komedian yang juga juri ajang Stand Up Comedy Academy dan Sutan Eries Adlin, wartawan senior yang pernah bertugas di harian bisnis dan ekonomi, Bisnis Indonesia.
"Sudah nggak gampang mengumpulkan mereka lagi seperti dulu.Rasa kebersamaan yang membuat orang-orang sibuk itu mau menyempatkan diri untuk menulis demi buku ini,” tutur Cokky.
Baginya, kedai kopi tempat berkumpul di salah satu sudut Terminal Rawamangun yang juga menjual jajanan kue pancong itu, penuh kenangan yang berarti.Lokasinya persis di pinggir trotoar dengan pemiliknya sepasang orang tua yang kemudian menjadi saksi pergaulan mereka selama bertahun-tahun.
Pendidikan S1 diselesaikan Cokky Hutabarat di jurusan Defence Studies, University of New South Wales, Australia.Lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1989 ini juga mengantongi gelar akademis strata 2 yakni di bidang Maritime Studies dari University of Wollongong, Australia, dan Strategi dan Kampanye Militer dari Universitas Pertahanan, Indonesia.
Selain gelar S3 dari kampus dalam negeri, Cokky menyelesaikan pendidikan Systemic Strategic Thinking Management and Planning Course, Naval Post Graduate School, Amerika Serikat, dan International Security Studies Course, G.C. Marshal CSS, Garmisch, Jerman.
Sebelum menjadi Pangkoarmada II,jabatan terakhirnya adalahKoorsahli Kasal (2021 - 2022) setelah sebelumnyaberlabuh dulu ke Bakamla sebagai Deputi Bid.Opslat Bakamlapada 2019– 2021.Lelaki kelahiran Jakarta, 11 Desember 1967 ini juga sempat menjabat beberapa posisi strategis di Angkatan Laut.
Cokky sempat menjabat Kepala Staf Armada 1 (2018 - 2019), dan Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) pada 2016 - 2018.
Setelah menjadi alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke- XXXV tahun 1989, pendidikan militernya dibekali dariDikspespa Arteleri (1992-1993), Principal Warfare Officer Course, Royal Navy (1997), Anti Submarine Warfare Course, Royal Navy (1997), Diklapa II Koum Angkatan-13 (1999), Sekolah Staf dan Komando (Seskoal) (2004), (Joint) Australian Command and Staff Course (2006), Sekolah Staff dan Komando TNI (SeskoTNI) (2012) dan Maritime Component Commander Course di Pearl Harbor Hawaii (2015).**