Barkah Tri Basuki

Fokus Kembangkan Budidaya Lele di Riau

Pengusaha Lele Alumni IPB Angkatan : 38 (2001) Jurusan/Fakultas: IE/FEMA-S1

Barkah Tri Basuki berkuliah di IPB pada tahun 2001 (angkatan ke-38). Ia diterima di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Jurusan Ilmu Ekonomi. Selama menjadi mahasiswa, Barkah cukup aktif di berbagai organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Himpunan Profesi (Himpro).

“Yang membuat saya masih berkesan sampai sekarang ketika berkuliah di IPB adalah karena saya memang dari segi ekonomi tergolong kurang mampu, jadi saya bisa mandiri, termasuk membiayai kuliah sendiri dengan berjualan,” ucapnya.

Selepas dari IPB, Barkah pernah berkarir di beberapa perusahaan. Kemudian pada akhirnya ia hijrah ke Riau dan bergabung dengan perusahaan milik IPB di bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Barkah mengaku jika dirinya bukanlah tipe orang yang “betah” menjadi seorang pegawai. Passion Barkah adalah menjadi seorang wiraswasta.

“Saya memutuskan untuk berhijrah total berwiraswasta sejak tahun 2010. Sebelumnya sudah estafet dari punya usaha dan jatuh, kerja kemudian juga jatuh, sampai akhirnya saya tobat untuk tidak jadi seorang pekerja lagi dan memilih berwirausaha,” ujarnya.

“Pesan saya untuk adik-adik di IPB, bahwa menjaga konsistensi atau istiqomah di bidang usaha atau apapun memang sulit. Perlu fokus dan serius”

Barkah adalah salah satu pelopor gerakan budidaya lele di Riau. Selain budidaya lele, ia juga berbisnis lele asap. Barkah terinspirasi membuat usaha lele asap, dari kejadian bencana kabut asap yang terjadi di Riau pada 2015 lalu.

Usaha lele asapnya itu, ia beri nama lele kabut asap, sebagai bentuk kontribusinya dalam mengatasi fluktuasi harga serta suplai ikan lele di pasaran.

“Walaupun saya tidak punya latar belakang pendidikan sama sekali mengenai perikanan, tapi saya dibantu teman-teman yang ahli dalam perikanan. Dan saya melihat peluang di lele ini rupanya masih bagus sekali di Riau. Terutama untuk penyediaan benih yang bersertifikat atau berkualitas bagus, ini masih sangat kurang,” kata Barkah.

“Sampai saat ini saya konsen di benih, kemudian memasarkannya dari hasilhasil mitra saya, saya juga sering mengadakan pelatihan beternak lele dan membentuk komunitas peternak lele,” tambahnya.

Setalah sukses berbudidaya dan berbisnis Lele, cita-cita Barkah yang lain adalah membangun Stasiun Lele. Barkah berharap, dari Stasiun Lele, ia bersama komunitasnya bisa mengendalikan harga pasar, membangun industri olahan lele, hingga memasarkannya.

Tokoh yang anti dengan Riba ini, selain sangat menginspirasi masyarakat Riau juga menciptakan lapangan pekerjaan baru dari usaha yang ia dirikan.

“Kalau menjadi Peternak Lele harus total dan fokus serta menjadikannya betul-betul bisnis bukan hanya karena sekedar iseng, kalau iseng nanti hasilnya pun akan iseng juga,” ujar Barkah.

Tinggalkan Komentar