Azis Boing Sitanggang

Mengukir Prestasi Gemilang di Bidang Teknologi Pangan

Prof. Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang, MSc, STP adalah dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), IPB University.

Dengan segudang prestasi dan dedikasi yang luar biasa, Azis telah menginspirasi banyak orang dalam dunia akademik dan penelitian.

Azis menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008, kemudian melanjutkan studi S2 di Yuan Ze University, Taiwan, dan menyelesaikannya pada tahun 2010.

Gelar doktoral diperolehnya dari Technische Universität Berlin, Jerman, pada tahun 2016 di bidang Chemical and Process Engineering.

Keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan di berbagai negara menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan.

Azis diangkat sebagai Guru Besar termuda IPB University pada usia 36 tahun 9 bulan, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.

Hingga kini, ia telah memublikasikan 54 artikel yang terindeks di Scopus, sebuah prestasi yang menunjukkan produktivitas dan kualitas penelitian yang dihasilkan.

Dalam satu tahun, Azis mampu menghasilkan hingga 17 publikasi ilmiah. Data yang digunakan dalam penelitian-penelitiannya dikumpulkan melalui eksperimen di laboratorium, berkolaborasi dengan mahasiswa dan peneliti lainnya.

Keberhasilannya ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan dosen senior seperti Prof. Slamet Budijanto, Dekan Fateta IPB University.

Penelitian Azis berfokus pada rekayasa proses pangan, khususnya pada pangan fungsional. Ia dan tim penelitinya mengembangkan teknologi untuk memproduksi peptida bioaktif, fragmen protein kecil yang memiliki aktivitas fungsional tertentu bagi tubuh seperti antioksidan dan pengatur tekanan darah.

Pendekatan ini menggunakan keilmuan rekayasa proses pangan untuk menghasilkan ingredien pangan fungsional yang berkualitas tinggi.

Pada tahun 2019, Azis meraih penghargaan sebagai The Best Research Presenter pada 24th ITSF Research Grant Seminar di Jakarta. Penghargaan ini menunjukkan pengakuan atas kontribusinya dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Penelitian yang membawanya meraih penghargaan ini berjudul “Enzymatic membrane reactor (EMR): On the investigation of (electrostatic-) interactions between membrane surface and enzyme to circumvent fouling.”

Azis juga menjadi salah satu dari tujuh finalis 'Young Scientist' dunia di bidang ilmu dan teknologi pangan yang diselenggarakan oleh International Union of Food Science and Technology (IUFoST) pada tahun 2018. Pencapaian ini mengukuhkan reputasinya di kancah internasional.

Azis selalu mendorong mahasiswa untuk terus bermimpi dan tidak ragu untuk berubah. Menurutnya, setiap tahapan yang dilalui dalam kehidupan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Ia juga menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman untuk menggali potensi diri sebesar-besarnya.

**

Tinggalkan Komentar