Profesor Penemu SuritechTM
Atdikbud RI di Kuala Lumpur, Malaysia Alumni IPB Angkatan : 21 (1984) Jurusan/Fakultas : FPIK-S1
Ari Purbayanto lahir di Kota Gajah, Lampung tanggal 21 Januari 1966 dari pasangan Ninik Suparni dan H. Katiman Purnomo Wardoyo. Ari memulai pendidikan dasar pada tahun 1971 di Seputih Raman Lampung, kemudian pindah ke Sulawesi Tengah tahun 1974 hingga lulus SD, SMP dan SMA.
Ia pun melanjutkan studi pendidikan tinggi di Fakultas Perikanan IPB tahun 1984 dan lulus Sarjana Perikanan dengan gelar insinyur pada tahun 1989. Karir pertamanya semenjak lulus adalah sebagai dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB yang dijalaninya sejak tahun 1990.
Berbekal Beasiswa Monbusho, Ari kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Tokyo University of Fisheries Jepang pada tahun 1994 dan lulus Master of Science (M.Sc) tahun 1997.
Tak puas hanya bergelar ‘master’ ia pun melanjutkan pendidikan doktor di universitas yang sama dan lulus Ph.D tahun 2000, dengan disertasi berjudul Behavioural studies for improving survival of fish in mesh selectivity of sweeping trammel net.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2000, ia melanjutkan karir sebagai dosen di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB.
Berbagai kegiatan riset dan penerapan teknologi yang dilakukan secara berkesinambungan telah menghantarkannya pada pencapaian karir tertinggi sebagai Guru Besar Teknologi Penangkapan Ikan sejak Juni 2007.
Kegiatan penelitian dan penerapan teknologi yang dilakukannya dibiayai dari dana hibah kompetitif seperti RUT-IX Menristek 2002-2003, Japan Science and Technology (JST) 2003-2004, Hibah Kompetitif-A3 2005-2006, Hibah Insentif Menristek 2007, IPTEKDA-LIPI 2007, RAMP Indonesia 2007-2010, Hibah Kompetensi DIKTI 2009, dan Penelitian Unggulan Strategis Nasional 2009.
Dari penelitiannya telah dihasilkan lebih dari 70 publikasi dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional, buku teks, serta inovasi teknologi yang telah diusulkan patennya dan diterapkan di masyarakat. Hasil inovasi teknologi unggulan yang terpilih sebagai The Best 10 National Innovative Technology pada tahun 2006 dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan adalah mesin pemisah daging dan tulang ikan (SuritechTM).
Sejak tahun 2008 ia mengelola workshop pengembangan dan produksi mesin SuritechTM yang dibiayai oleh RAMP Indonesia. Sederet penghargaan pun pernah ia terima diantaranya Best Presenter Awards, Masyarakat Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia (2007), Satya Lencana Karya Satya 10 tahun (2006), dan Dosen Berprestasi Peringkat I FPIK dan Peringkat III IPB (2004).
Ari pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) yang ditugaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Ari menjabat pada 2014 hingga 2018, sebelum digantikan Dosen Universitas Jember (Unej), M Farid Ma'ruf, PhD. (red/*)