Agustinus Toko Susetio

Alunan Prestasi, Nyanyian Kepedulian

LAHIR di Lampung pada Agustus 1977, Agustinus Toko Susetio lebih dikenal dan akrab dengan nama panggung Koko Halmahera. Bukan sekedar nama, Koko Halmahera mewakili inspirasi dan dedikasi untuk Indonesia, melalui beragam karya dan prestasi yang berhasil dicapainya dalam karir maupun dunia musik yang ia geluti sebagai hobi.

Menyelesaikan studinya dalam Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian pada tahun 2000, Koko memulai perjalanannya di PT. ANTAM Tbk. Kini Agustinus Toko menjadi Head of Institutional Relation & CSR 2022 di perusahaan pertambangan milik negara itu.

Posisi penting itu tentu tidak diraih begitu saja. Tahun 2007 menandai awal karirnya di PT.ANTAM Tbk Maluku Utara sebagai asisten manager lingkungan, ia berhasil menjalankan tugasnya membangun sistem pengelolaan lingkungan pertambangan untuk sertifikasi ISO 14001.

"Saat kuliah saya memang tertarik dengan kegiatan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Mungkin ketertarikan itulah yang akhirnya membawa saya pada bidang pekerjaan ini setelah saya lulus kuliah," ujar Agustinus Toko.

Tak berhenti di situ, dedikasi dan kinerjanya mampu memberikannya predikat sebagai Best Employee dalam Program Basic Leadership Development.

Memasuki tahun 2012, ia semakin mendaki tangga karir dengan menjadi Health Safety Environment Manager.

Koko sempat ditugaskan di Kantor Pusat PT.ANTAM Tbk di Jakarta sebagai Post Mining & Non Productive Asset Management Senior Specialist 2014-2015 untuk mengelola beberapa asset non produktif perusahaan dan menyelesaikan program pasca tambang di Cikotok, Kutoarjo, Pulau Gebe, dan Cilacap.

Ia kembali ke PT.ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara dengan puncak prestasinya saat menjabat sebagai Vice President CSR, Human Capital, & Finance dari 2018-2022.

Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil mengantarkan Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara meraih berbagai award dalam bidang CSR untuk program Pengembangan Industri Kelapa Terpadu dan Program Kopi Halmahera.

Prestasi Koko juga mengalun dari dunia musik. Beberapa lagunya seperti "Hujan Atau Rindu" dan "Kopi dan Pantai" telah memikat hati pendengar dari 88 negara. Lagu ciptaannya juga mendapat penghargaan Lagu Terbaik dalam Ajang Distorsi Chart 2020.

"Saya tidak pernah menyangka bahwa lagu-lagu sederhana yang saya tulis dan nyanyikan bisa didengarkan oleh banyak orang bahkan sampai ke luar negeri," ungkapnya.

Koko kerap menciptakan lagu yang mengangkat tema-tema seperti isu sosial, pertanian, eksplorasi identitas, persahabatan, cinta dengan berbagai interpretasi, dan topik-topik aktual.

Dalam setiap karyanya, ia selalu ingin menyampaikan pesan yang menginspirasi dan positif melalui lirik dan melodi yang ia bawakan.

Tak hanya berkarya sebagai musisi, pada tahun 2000 Koko juga merintis langkah sebagai co-founder sekaligus CEO Distrowave di PT. Gema Nada Swara. Bersama-sama musisi lainnya yaitu Endraguo dari Pontianak, dan Indrawuri dari Jawa Timur, distrowave ini berperan sebagai jembatan para musisi untuk menyebarkan karyanya melalui berbagai platform streaming.

"Saat ini sudah lebih dari 3700 track lagu karya musisi dari berbagai daerah di Indonesia. Berkontribusi dalam mengembangkan komunitas penulis lagu melalui penyelenggaraan berbagai event musik," jelas Koko.

Bagi Koko, musik bukan hanya alunan nada, melainkan alat untuk menyebarkan kesadaran sosial dan lingkungan. Ia percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan membangkitkan kesadaran.

"Saya mencoba menggabungkan bidang pekerjaan sebagai praktisi pemberdayaan masyarakat dengan hobi bermusik," tuturnya.

Dalam rentetan perjalanannya, Koko telah menerima berbagai penghargaan di antaranya Gold dan Platinum Award dari Indonesia Sustainable Development Awards untuk Program Kopi Halmahera dan Marketeers SME Enablers Award 2022 untuk Program Industri Kelapa Terpadu.*

Tinggalkan Komentar