Abdul Aziz

Sosok Low Profile yang High Profit

Ketua DPK Himpunan Alumni FPIK-IPB Angkatan : Lulus Tahun 1987 Jurusan/Fakultas : FPIK-S1

Kiprahnya di berbagai organisasi ataupun perusahaan sudah tak diragukan lagi. Berbagai jabatan strategis seperti staf khusus menteri dan komisaris di perusahaan bergengsi ia tempati. Meski demikian, ia tak suka menampakkan diri di berbagai media layaknya selebriti. Dia adalah Abdul Aziz, alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor 1987 yang pernah menjadi Komisaris Independen di Bank Mandiri.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di IPB, pria berpostur tinggi kekar ini memulai karirnya dengan menjadi konsultan perikanan bernama Aquatiq milik salah seorang alumni IPB, Mustafa Abu Bakar tahun 1987.

Pada tahun 1988-1990 ia berpindah ke konsultan Pusat Pengembangan Agribisnis (PPA) yang didirikan oleh Profesor Amin Aziz. Setelah itu, salah seorang rekan kerjanya mengajaknya untuk bekerja di sebuah majalah agama islam, yaitu majalah Ummul Qur’an, yang merupakan bahan bacaan dan barometer bagi mahasiswa, dosen, dan perpustakaan-perpustakaan dengan penulis tetapnya ada Cak Nun, dan (Alm) Gusdur.

Di tahun 1991, ia kemudian memperoleh beasiswa dari Menpora Akbar Tanjung dengan menggunakan dana ASEAN sehingga paling tidak harus kuliah di negara yang paling dekat dengan Indonesia seperti Singapura.

“Mengingat waktu itu keberadaan saya di Ummul Qur’an masih dibutuhkan untuk pengembangan sehingga saya mencoba untuk mengusulkan supaya bisa kuliah di dalam negeri. Alhamdulillah bisa,” katanya.

“Lebih baik kita low profile tapi high profit dan fokus pada pekerjaan yang sedang dijalani. Jika kita high profile maka tinggal tunggu aja. Bisa-bisa kita akan menjadi sasaran tembak dari orang yang gak suka”

Perjumpaanya dengan Chairul Tanjung di Agustus 1993, pemilik perusahaan Para Group yang juga teman SMA-nya, Abdul Aziz diminta memegang kendali perusahaan ekspor sandal. Baru kemudian pada tahun 2009, ia diminta menjadi staf khusus Menteri BUMN yang saat itu dijabat Mustofa Abu Bakar. Yang kemudian berlanjut sebagai komisaris PLN.

Kini ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (HA-FPIK) IPB, setelah pada 28 Februari 2016, Ia terpilih melalui musyawarah dan mufakat seluruh peserta pemilihan. Setelah terpilih, ia berharap ke depannya keberadaan HAFPIK ini dapat dirasakan oleh alumni.

Berbagai jabatan penting pernah ia emban, namun ia tidak pernah mau untuk terlalu menonjolkan diri. Baginya, pekerjaan yang sedang ia jalani merupakan amanah yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Tinggalkan Komentar