Pengawal Kuat Proses Pembangunan
SOSOK Slamet Soedarsono dikenal sebagai pejabat yang sangat profesional dan pandai menempatkan dirinya dengan baik.
Karier gemilang dalam mendedikasikan dirinya ke negara, seiring dengan pengalaman panjang menduduki berbagai posisi dan jabatan baik di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) maupun di lingkungan lainnya.
Pria yang baru saja mengakhiri tugas sebagai Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas ini pada 2004 hingga 2005 dipercaya menjadi Direktur Iptek dan Kebudayaan Bappenas.
Posisinya kemudian beranjak sebagai Inspektur Bidang Administrasi Umum Bappenas (2005-2011). Lalu menjadi Inspektur Utama Bappenas (2011-2017)dan terakhir menjadi Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas pada 2017 hingga 2022 lalu.
Sebagai bagian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, Slamet selalu berusaha dekat dengan masyarakat dan membuka peluang suara untuk memberikan masukan.
Ia menilai keberadaan dan peran serta organisasi masyarakat sipil esensial dalam mengawal proses pembangunan di Tanah Air.
"Masyarakat sipil memiliki kekuatan untuk menyampaikan keberaniannya. Ini menjadi aset yang luar biasa sehingga tujuan pembangunan dapat
dibantu oleh masyarakat sipil terutama dalam rangka memperbaiki kinerja pemerintah," kata Slamet.
Di luar Bappenas, ia pernah dipercaya menjadi Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi/Utama/Madya/Pratama,BPS, BIG, LKPP, Bappenas, Kemenkopolhukam, Kemenpora, Komisi Yudisial hingga Komisi Informasi Pusat.
Kemudian, ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Dewan Komisaris PT Dirgantara Indonesia, sejak Tahun 2019.
Keceradasan dan kepemimpinan yang teruji juga dibuktikan Slamet Soedarsono, diantaranya duduk sebagai Anggota Dewan Pimpinan Pusat Alumni IPB (tahun 2022), Sekretaris Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (2015-2017) dan Ketua Komite Pengembangan Profesi Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (2015-2017).
Nama Slamet Soedarsono juga pernah masuk dalam urutan ke 7 dari 14 nama yang diputuskan oleh Komisi XI DPR RI sebagai Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.
Slamet Soedarsono dinilai layak untuk mengikuti seleksi berupa uji kelayakan atau fit and proper test.
Berhasil menjadi seorang pejabat, anak Blitar ini kemudian tinggal di Jakarta. Berkat keluwesannya sebagai salah seorang pejabat, ia juga dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Paguyuban Blitar Raya dan sudah ia jabat selama empat tahun.
Di Paguyuban Blitar Raya ini orang-orang penting dan sukses dari Blitar juga masuk dalam struktur kepengurusan, diantaranya ada nama mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Profesor Budiono yang duduk sebagai Penasehat Paguyuban.
Dilahirkan di Nganjuk pada tanggal 7 Juli 1962, sebagai putra dari Mayor Hambali (almarhum) dan seorang ibu yang bekerja sebagai PNS, Tatiek Soebekti (almarhumah).
Sang ayah, wafat di usia 47 tahun dan saat itu menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Blitar. Sebelum menjadi Sekda, ayahnya berdinas di Blitar sebagai Kepala Staf Kodim 0808 Blitar.
Sementara ibundanya adalah PNS di Pengadilan Negeri Blitar dan menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Statistik dan Dokumentasi.
Dididik oleh ayahnya, Slamet menanamkan kedisiplinan dalam hidupnya. Sedangkan dari ibunya, yang pernah duduk sebagai anggota DPRD kota Blitar, Slamet Soedarsono punya naluri politik yang kuat.
"Saya bersyukur, dengan keteladanan orang tua kini menjadi pribadi yang selalu ingin belajar," ujarnya.
Itu sebabnya, sebagai seorang anak dari tentara dan birokrat yang sekaligus politisi, Slamet mempunyai multi talenta yang kuat. Slamet juga dikenal selalu mengajarkan pentingnya disiplin, kecepatan, dan inovasi dalam bekerja.
Slamet penamatkan pendidikan dari TK Trisula II Kota Blitar dan melanjutkan sekolahnya di SD Negeri IV Bendogerit, Kota Blitar. Di kota itu pula, pendidikan SMP hingga SMA ia tempuh hingga selesai.
Paska SMA, Slamet Soedarsono kemudian kuliah di jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, IPB University dan lulus tahun 1987.
Ia kemudian melanjutkan kuliah Pascasarjana dan mengambil Fakultas Kebijakan Publik, di Universitas Saitama, Jepang dan lulus tahun 1994.
Saat masih aktif sebagai PNS, ia berhasil menempuh pendidikan hingga mendapat gelar Doktor di Universitas Padjajaran Bandung pada Program Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, dengan yudisium cumlaude 4.0.
Slamet juga mengikuti program sertiļ¬kasi yang diadakan oleh Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) diantaranya Certification in Audit Committee Practices (CACP) dari Indonesian of Audit Committee.
Ia juga berhasil menyelesaikan program sertifikasi yang dirancang khusus untuk auditor yang bekerja di sektor publik, yaitu Certified Government Auditing Professional (CGAP) dari The Institute of internal Auditors.
Selain itu ia juga mendapat program sertifikasi dari Certified Risk Managemen Professional (CRMP) dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Resiko dan berhasil menyelesaikan program sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA), dari Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor.
Dari berbagai pendidikan dan program sertifikasi yang ditempuhnya, ia memperoleh gelar yang cukup panjang menghiasi namanya yaitu DR. Ir. Slamet Soedarsono MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP.
Atas pengalaman dan kualifikasi ini, Slamet Soedarsono juga diakui kompetensi dan profesionalismenya dengan berbagai sertifikat dan penghargaan.
Tahun 1994, ia pernah menjadi juara kedua Lomba Karya Ilmiah Pelajar Indonesia di Jepang pada tahun 1994, hasil karyanya berjudul Kebijakan Industri Otomotif Indonesia.
Atas dedikasi dan peranannya, ia mendapatkan Satya Lencana Wirakarya Satya XXX tahun 2019, Satya Lencana Wirakarya Satya XX tahun 2008 dan Satya Lencana Wirakarya Satya X tahun 2000.
Ia juga dinilai sebagai Pegawai Negeri Sipil Teladan Tahun 2022. Bahkan di tahun yang sama, ia mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama Keppres no. 43/TK/tahun 2022 yang saat itu disampaikan oleh Kapolri.
Slamet juga dinilai sebagai Mentor Terbaik dalam Program Mentoring Leader Batc 1-3, tiga tahun berturut-turut mulai 2018 hingga 2021 di Himpunan Alumni IPB. *