Pernah Habiskan Masa Remaja dengan Hura-Hura
Tentu tak pernah ada yang menyangka jika sosok yang menghabiskan masa remajanya dengan berhura-hura ini malah sukses sebagai akademisi, sekaligus praktisi di bidang ekonomi syariah. Dialah Adiwarman Azwar Karim, SE., MBA., M.A.E.P.
Selama ini, Adi dikenal sebagai tokoh yang selalu menelurkan kontribusi pengembangan perbankan dan ekonomi Islam, serta memperjuangankan divisi syariah di bank konvensional. Maka tak heran, pada 24 Agustus 2021, Adi dipercaya untuk menjadi Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pria kelahiran 29 Juni 1963 ini memiliki banyak gelar dinamanya. Adi merupakan lulusan IPB University jurusan Sosial Ekonomi tahun 1986. Ia mulai tertarik pada dunia ekonomi Islam dari buku berjudul 'Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam' yang ditulis dosennya di IPB.
Saat menimba ilmu di IPB University dengan jurusan sosial ekonomi, ternyata di tahun 1983, ia juga kuliah di Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1989.
Setelah lulus dari IPB University, Adi diberikan tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan magisternya pada bidang keuangan di Universitas Boston, Amerika Serikat dengan tesis mengenai Ekonomi Syariah Iran. Ia punmenunda pendidikannya di Universitas Indonesia.
Seiring berjalannya pendidikannya di Universitas Boston, ia juga sedang menjalankan masa studinya di European University Belgium dan berhasil meraih gelar MBA tahun 1988. Di tahun 1992, Praktisi Ekonomi Syariah ini telah menyelesaikan studinya di Boston University, Amerika Serikat dengan gelar M.A.E.P.
Sebenarnya lulusan IPB University ini sudah terjun di dunia perbankan di tahun 1992. Ia memulainya dengan menduduki posisi sebagai staf di Bank Muamalat. Sebelum menginjakkan kakinya di Bank Muamalat, ia juga pernah berkerja sebagai pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Setelah berhasil menjadi staf di Bank Muamalat, di tahun 1998 ia berhasil memimpin dan menjadi Wakil Direktur Utama Bank Muamalat hingga tahun 2001.
Lulus dengan pendidikan yang menjanjikan sebagai lulusah Boston University dan gelar M.A.E.P, Adi pernah ditugaskan menjadi Research Associate di Oxford Islamic Studies United Kingdom.
Ternyata, sebelum ia mengundurkan diri dari Bank Muamalat, tahun 1999, Adi bersama dengan beberpaa tokoh cendikiawan Musim Indonesia mendirikan The International Institute of Islamic Thought Indonesia.
Ia juga mulai merintis usahanya dengan mendirikan perusahaan Konsultan Bisnis Syariah Karim Consulting Indonesia, yang mana telah berhasil membadani lahirnya unit Syariah di sejumlah bank di Indoensia.
Berhasil menjadi pendiri perusahaan konsultan bisnis Syariah, ia juga pernah bergabung dengan beberapa organisasi dan perusahaan besar di Indoensia. Di tahun 2015-2020 ia pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional MUI.
Di tahun 2011-2012 ia menjadi anggota dari International Islamic Financial Market (IIFM) Sharia Advisory Panel. Kemudian ia dipercaya menjadi Wakil Komite Tetap Keuangan Syariah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Dewan Pengawas Syariah pada beberapa lembaga keuangan syariah seperti Asuransi Great Eastern Syariah tahun 2002 hingga 2012.
Selain menjadi akademisi dan praktisi Ekonomi Syariah, Adi juga merupakan penulis buku best seller Ekonomi Islam. Beberapa buku diantaranya berjudul; Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan, Ekonomi Mikro Islami, Ekonomi Makro Islami, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi Kontemporer. Selain telah berhasil menjadi penulis buku best seller, ia juga menulis artikel mengenai Ekonomi Islam dalam berbagai forum nasional dan internasional.
Selain menjadi akademisi, praktisi ekonomi syariah, dan penulis buku, ia juga pernah diminta berceramah di kegiatan Wirid Pengajian Agama Terpadu yang diadakan di Masjid Raya Sumatera Barat.
Dalam tausiyah singkatnya itu, ia menyampaikan bahwa “kerbahasilan bukan semata karena diri kita tapi karena Allah SWT menggerakkan mahkluk-Nya untuk menolong kita. Untuk itu, jangan lupa berterimakasih pada setiap orang disekitar kita.â€
Dengan segala kerja kerasnya di dunia karir, Adi sudah dikaruniai tiga orang anak dari pernikahannya dengan Rustika Thamrin. Siapa sangka, masa remajanya yang pernah nakal ini bisa berhasil menjadi orang besar seperti sekarang.
Tentunya itu tidak lepas dari didikan keluarganya yang taat. Walaupun pernah menikmati masa-masa kenakalan remajanya, dengan dukungan dan didikan keluarga serta orang terdekat, ia berhasil menjadi pribadi yang seperti sekarang.(*)