Suksesnya Bermodal Tekad, Terus Belajar dan Berani Bermimpi!
PANTANG menyerah menghadapi rintangan. Begitu mental yang tertanam pada diri Akhmad Ariesta Gemilang.
Baginya, kesuksesan lahir bukanlah karena usia, bukan karena pendidikan dan bukan karena terlahir dari siapa. Kesuksesan lahir dari tekad yang kuat dan berani menembus rintangan.
Alumni Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB University yang lulus pada 2008 ini adalah Direktur PT EMS LAND Propertindo.
Perusahaan yang berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan ini bergerak sebagai penyedia lahan kavling siap bangun yang dirintisnya sejak 2012.
Saat itu, suami dari Sari Narwita ini merasa peluang berbisnis kavling cukup bagus dan menguntungkan bagi banyak pihak.
Melalui usahanya ini, Akhmad Ariesta bermaksud untuk membantu semua kalangan masyarakat agar memiliki pondasi awal sebuah hunian yakni tanah kavling.
"Tanah merupakan pondasi awal untuk membangun rumah impian," ujar lelaki yang kerap disapa Esta ini.
Di tangan Esta, masyarakat dapat memiliki tanah kavling berlokasi aman dan nyaman dengan legalitas yang terjamin. Perusahaannya juga berkembang hingga menyediakan rumah hunian bersubsidi di wilayah pengembangan Kota Makassar, Maros dan Gowa.
Terakhir, perusahaannya juga membuka kawasan Kavling Villa yang dikenal dengan nama Villand.
Konsep kavling siap bangun ini secara elsklusif terintegrasi dengan berbagai fasilitas umum seperti masjid, sekolah, pusat bisnis, rumah sakit, perkantoran, dan kawasan wisata.
Salah satunya, Esta mengembangkan Akasia Farm di kawasan kavling. Disana semua bisa belajar hidroponik serta budidaya pertanian dan perikanan.
Selain itu, EMS Land membangun fasilitas Villand Aisy Camp yang merupakan tempat rekreasi.
Berkat tekad dan kesungguhan yang tertanam, nyatanya perusahaan ini memang semakin gemilang. Inovasi itu juga mengantarkan PT EMS Land Propertindo sebagai peraih Best Propery Award 2021
Secara menyeluruh, EMS Group kini terus bergerak dalam bidang properti, agensi properti, lahan kavling, cafe, makanan, ternak, pertanian, travel, hingga layanan umrah.
"Setiap anak muda memiliki potensi untuk membangun usaha sendiri ataupun menjadi pengusaha yang sukses," ungkapnya.
Kesuksesan Esta tidak lahir begitu saja. Lelaki yang pernah bercita-cita menjadi seorang presiden ini, tertarik menjadi pengusaha saat memasuki SMP.
“Semasa saya menduduki bangku Sekolah Dasar (SD) saya ingin jadi presiden, cita-cita itu tetap melekat hingga saya memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP),” katanya.
Esta memulai pendidikan dasar di SDN 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa tahun 1992 hingga 1998. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTPN 2 Sungguminasa Gowa tahun 1998 dan lulus pada 2001.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Sungguminasa dari tahun 2001 hingga 2004. Pada tahun yang sama, ia melanjutkan pendidikan ke IPB University.
Bakatnya mandirinya sebagai pengusaha terlihat ketika SMP sudah memulai dengan berjualan ikan cupang di rumahnya.
“Ayah saya PNS tapi punya usaha jual akuarium, disana saya sekalian jualan ikan cupang di botol-botol,” cerita Esta.
Semangat menjadi seorang pengusaha terus membara di hati Esta. Dibangku SMA dirinya kembali mengembangkan usaha jual beli ayam Bangkok.
“Jadi saya ternak ayam bangkok, alhamdulilah usaha saya cukup sukses,” tuturnya. Ia pun semakin terlatih untuk mandiri.
Dari hasil jualan itu, Esta tak meminta uang jajan lagi, ia pun dapat membeli gitar elektrik dengan uang hasil keringatnya sendiri.
“Saya memang hobi musik dan kebutuhan saya, misal mainan saya beli pakai uang sendiri,” ungkapnya.
Usahanya menjajakan ikan dan ayam terhenti karena ia harus melanjutkan studinya ke IPB University. “Alasan saya sederhana waktu itu. Saya ambil ilmu tanah karena saya suka tanam tanaman yang hijau,” ujarnya.
Kuliah di IPB University menjadikan Esta sebagai anak perantau di tempat kelahirannya sendiri. “Saya kelahiran Bogor tapi saya besar di Kabupaten Gowa,” jelasnya.
Disinilah lelaki kelahiran Bogor pada April 1987 ini tetap bertekad menjadi anak yang mandiri.
Di tengah kesibukannya mengenyam pendidikan di IPB University, ia akhirnya mencari cara untuk bertahan dan meneruskan kehidupannya di tanah rantau.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Esta menekuni sejumlah profesi dalam beberapa tahun. Mulai dari Manager Bank Danamon, Underwriter Asuransi, hingga marketing properti.
Ayah dua anak ini bercerita, kedua orang tuanya semula tidak setuju dengan pilihannya yang ingin berkarir dalam dunia usaha. Ia didorong untuk menjadi pegawai negeri sipil.
Tapi tekadnya menjadi seorang pengusaha memang seolah tidak terbendung. Walau harus menempuh perjalanan yang jauh.
Saat mendapati peluang bisnis tanaman anthurium, dia rela berangkat ke Solo untuk mendapat harga yang lebih murah.
Esta kemudian mempelajari dan membudidayakan tanaman tersebut, hingga akhirnya ia ikutkan hasil budidayanya dalam pameran.
“Untungnya 10 kali lipat. Saya jaya waktu itu. Saya bahkan bisa membuka usaha lain dan membeli mobil,” katanya.
Beberapa usahanya seperti tanaman hias, pupuk pertanian, jaringan pulsa elektrik, kafe memang tengah jaya di kurun tahun 2006-2007.
“Tapi saya sempat bangkrut waktu itu dan saya putuskan untuk kembali ke kampung halaman,” kata pria yang menjadi Ketua Masjid Al-Ghifari, Desa Purnakarya, Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros.
Ia kemudian bekerja di salah satu perusahaan asuransi selama setahun. Setelah itu, ia mencoba menjadi marketing. "Karena marketing saya rasa adalah pekerjaan yang dibayar berdasarkan hasil bukan waktu," ungkapnya.
Gejolak kemandiriannya tak terhentikan. Dia selalu ingin bebas dan tak dapat mengikatkan diri. Esta pun mulai buka usaha sendiri terinspirasi dari Tung Desem Waringin dan Bong Chandra.
“Mereka punya motivasi itu berani bermimpi besar. Akhirnya dengan bismillah, saya membuka usaha jual beli tanah yang saya namakan PT EMS LAND Propertindo,” jelasnya.
Ia kemudian mengupayakan 60% dari penghasilannya untuk diinvestasikan. Esta juga mengonsep EMS LAND senyaman mungkin agar para karyawannya nyaman bekerja.
Esta mengisahkan dirinya masih terus belajar hingga saat ini, meski telah menjadi owner perusahanan EMS Group. Demi ilmu, ia bahkan rajin mengikuti berbagai seminar hingga ke luar negeri.
“EMS LAND itu bukan hanya tempat bekerja tapi juga tempat belajar,” jelas pengusaha muda yang dipilih sebagai Ketua Chapter Pajero Sport Family Chapter Celebes 2022-2025 ini.
Menjadi pengusaha, Esta mengingatkan, harus selalu jujur, membangun pertemanan, tekad yang kuat, serta tak henti belajar dan berinovasi. *